Sunday, September 13, 2009

KITA DI BOGOR


Gerai malam yang turun pada bumi basah sepanjang musim hujan
Bercerita teman dalam ingatan samar tentang kota ini
Selepas sore berangkat kami berjumlah sepuluh orang
Di belakang kami; kuucapkan selamat tinggal pada kenangan seminggu di Bandung;
pada sebuah rumah di lembah curam pinggir kota
Dan sungai kecil yang berair setengah jernih

Malam kini bukan lagi tentang kota Bandung, rumah dan sungai kecil itu,
tapi ingatan yang kian samar pada teman yang pernah bercerita tentang kota lain, Bogor

Ingatan yang kembali...
Dua buah buku; peristiwa dialoq tiba-tiba kamu menjelma serupa analogi
Engkau penjelaskan dirimu
Aku larut dalam labirin hingga kurasakan gelap
Ragamu kini sosok yang jelas berdiri 60 sentimeter di hadapanku
Kembali kurasakan lebur dalam setiap kalimat dan tulisan yang engkau rapalkan...

Dua buku itu aku pinjam karena angkau selalu ingin aku membacanya
Kini engkau benar; Bogor di waktu malam serasa ritmik
Tahun 1999 di Bulan Desember, bis malam bergerak pasti menuju Jakarta

Jakarta, 2001

No comments:

Post a Comment