Sunday, September 13, 2009

KINCIR ANGIN BACAkoe


Bermil-mil dari tempat ini kubanyangkan rekah bunga-bunga tulip dalam warna-warna cerah di negeri yang jauh
Negeri tempat kincir angin berputar sepanjang angin berhembus
Kanal-kanal besar yang akrab di mana-mana hingga seakan hidup manusia; makan tidur, berjalan, belanja dan kencan dll selalu “dibasuh” air
Ini adalah aku dan banyangan yang begerak jauh
Kepala yang dijejali seribu imajinasi setelah membaca sebuah cerita berlatar belakang Amsterdam. lalu tertidur.

Cerita lain tentang seorang gadis Suriname yang tiga kali ingin bunuh diri
Pertama di musim semi ketika dia sangat kecewa pada nasib cintanya setelah dikhianati oleh tunangannya. Dia melompat di sudut kanal di mana air di bawahnya memantulkan bayangan wajahnya yang kusut. Tapi seseorang mengangkatnya kedarat dan dia tak mejadi mati.

Lalu bunuh dirinya yang kedua gagal lagi. Nyatanya sari bunga tulip campuran alcohol berlebihan yang diminumnya, hanya membawanya masuk rumah sakit
Dan di rumah sakit dia mendapatkan kabar, bahwa perusahaan tempat kerjanya batal melakukan PHK.

Menjelang musim Natal diusianya yang ke 32 tahun, dia merasa kehilangan identitas dirinya. Dia menyakini dirinya telah melakukan upaya spirual yang berat. Rajin mendatangi kebaktian minggu di dekat tempat tinggalnya. Melakukan kerja-kerja social dan kemanusian hingga jauh ke negeri-negeri miskin. Tapi dirasakannya Tuhan tak juga hadir dalam dadanya. Tak ada mimpi yang jauh; menjadi manusia hampa di usia paruhbaya membuatnya mengambil keputusan tuk mati muda. Dia mencoba bunuh diri lagi…

Makassar, 14 09 2009

No comments:

Post a Comment