Sunday, September 13, 2009

Tong Sampah 13

Sepotong Catatan yang belum tuntas…

tiba-tiba engkau datang mengendarai kabut

Tubuhmu berwarna putih berbalut kabut

Tapi tak seorangpun melihat persis wajahmu, tidak juga aku

Tiba-tiba kau menebar hawa dingin dalam alam yang basah

Hingga semua alam terpekur dalam sejuk

Tapi tetap wajahmu tak kelihatan

Sebab engkau bergaun kabut…

Dalam bait pelan pernah engkau menulis:

Hari-hari terasa menjadi cerah dibulan yang basah.

Meski kabut sering kali turun membawa hawa dingin dalam bentuknya yang putih laksana kapas yang diberaikan alam Dingin, sejuk dan putih.

Sebuah rasa dan warna yang dipastikan membingkai kesan dan rasa siapapun.

Suasana ini menyatukan aku dalam laksa rindu yang penuh, berat dan panjang di bulan Maret.

Rindu yang menghentak kesadaranku pada dia yang sekarang entah ada dimana?..

Pernah satu waktu, engkau kisahkan rindumu

Dan aku tau dibenakmu ada ribuan lipatan lembar-lembar esai rindu yang tak usai

Dan Maret kini menjelma lagi

Bulan yang penuh dengan kisah manusia-manusia yang merindu

Rindumu menjadikan rindukU bercerita…

Sinjai, 2009

No comments:

Post a Comment